Tesla sering mempromosikan data keselamatan yang menunjukkan bahwa kendaraan mereka dengan fitur Autopilot aktif memiliki tingkat kecelakaan yang jauh lebih rendah dibandingkan kendaraan konvensional. Misalnya, Tesla mengklaim satu kecelakaan terjadi setiap 7,63 juta mil saat Autopilot aktif, jauh lebih baik dibandingkan rata-rata nasional AS sekitar 670.000 mil per kecelakaan. Namun, di balik angka tersebut, terdapat sejumlah risiko yang telah tersembunyi dan juga keterbatasan data yang sangatlah penting untuk dipahami agar tidak dapat menimbulkan kesalahpahaman maupun juga risiko dalam keselamatan pengemudi.
1. Data Crash Rate di Tesla Tidak akan Memisahkan Faktor dalam Penyebab Kecelakaan

Salah satu risiko utama adalah bahwa data Tesla menggabungkan semua kecelakaan yang terjadi ketika Autopilot aktif, tanpa membedakan apakah kecelakaan tersebut disebabkan oleh kesalahan sistem, kelalaian pengemudi, atau faktor eksternal seperti tabrakan dari kendaraan lain. NHTSA (National Highway Traffic Safety Administration) mengungkapkan bahwa dalam ratusan kecelakaan yang melibatkan Autopilot, banyak terjadi karena pengemudi kurang memperhatikan jalan atau menggunakan sistem di luar kondisi yang direkomendasikan.
2. Pengawasan Pengemudi yang Kurang Efektif
Tesla menggunakan sistem pemantauan pengemudi yang mengandalkan deteksi posisi tangan di kemudi sebagai indikator kewaspadaan. Namun, NHTSA dan berbagai laporan investigasi menemukan bahwa metode ini kurang efektif untuk memastikan pengemudi benar-benar fokus. Banyak kecelakaan terjadi meskipun pengemudi memegang kemudi, tetapi tidak memperhatikan jalan, sehingga sistem Autopilot tidak mampu mencegah kecelakaan tersebut.
3. Kesenjangan Keselamatan yang Diidentifikasi oleh Regulator
NHTSA menyebutkan adanya “critical safety gap” didalam desain Autopilot Tesla tersebut yang telah berkontribusi pada setidaknya sekitar 467 kecelakaan, termasuk dengan 13 kematian. Kesenjangan ini berkaitan dengan bagaimana sistem mengizinkan pengemudi untuk terlalu bergantung pada teknologi tanpa pengawasan yang memadai, serta kurangnya pembatasan penggunaan Autopilot di kondisi jalan yang tidak sesuai.
4. Data Crash Rate Bisa Menyesatkan karena Kondisi Penggunaan
Autopilot Tesla terutama digunakan di jalan bebas hambatan yang relatif aman dan terstruktur, bukan di jalan kota yang kompleks. Oleh karena itu, tingkat kecelakaan yang rendah saat Autopilot aktif sebagian disebabkan oleh kondisi jalan yang lebih aman, bukan semata-mata kehebatan teknologi. Bandingkan dengan kendaraan manual yang digunakan di berbagai kondisi jalan, termasuk yang lebih berisiko.
5. Pembaruan Perangkat Lunak yang Belum Menyelesaikan Masalah
Tesla melakukan pembaruan perangkat lunak over-the-air untuk memperbaiki sistem Autopilot dan meningkatkan pemantauan pengemudi. Namun, NHTSA menyatakan bahwa pembaruan yang dilakukan dalam recall besar-besaran pada akhir 2023 belum sepenuhnya mengatasi masalah keselamatan, karena kecelakaan yang melibatkan Autopilot masih terus terjadi.
6. Risiko Overreliance dan Kesalahpahaman Pengemudi
Branding dan pemasaran Tesla menggunakan istilah “Autopilot” yang dapat menimbulkan kesan bahwa kendaraan dapat mengemudi sendiri sepenuhnya. Padahal, sistem ini masih merupakan bantuan pengemudi tingkat 2 yang memerlukan pengawasan aktif. Banyak pengemudi yang salah kaprah dan terlalu mengandalkan sistem, sehingga mengabaikan kewaspadaan yang dibutuhkan, meningkatkan risiko kecelakaan. Luck365
7. Keterbatasan Data dan Transparansi
Tesla tidak selalu dapat membuka data yang cukup lengkap kepada publik tersebut atau juga dengan regulator, sehingga ada “gap” dalam data kecelakaan yang telah dilaporkan. NHTSA mengakui bahwa investigasinya mungkin belum mencakup semua kecelakaan yang melibatkan Autopilot karena keterbatasan data telemetri yang diberikan Tesla. Kayasushica
8. Kasus-Kasus Kecelakaan Fatal yang Meningkatkan Kekhawatiran
Sejumlah kecelakaan fatal yang melibatkan Tesla dengan Autopilot aktif mendapat perhatian luas, termasuk insiden tabrakan dengan kendaraan darurat yang diparkir dan pejalan kaki. Kasus-kasus ini menunjukkan bahwa meskipun secara statistik Autopilot dapat menurunkan tingkat kecelakaan, ada situasi kritis di mana sistem ini gagal mencegah kecelakaan serius.
Kesimpulan
Meskipun data Tesla menunjukkan tingkat kecelakaan yang lebih rendah saat Autopilot aktif dibandingkan kendaraan manual, ada risiko tersembunyi yang perlu diperhatikan:
- Data tidak selalu memisahkan penyebab kecelakaan dan kondisi penggunaan.
- Sistem pemantauan pengemudi saat ini kurang efektif untuk memastikan kewaspadaan.
- Ada kesenjangan keselamatan yang diidentifikasi regulator yang belum sepenuhnya diperbaiki.
- Penggunaan Autopilot di kondisi jalan yang tepat sangat menentukan efektivitasnya.
- Risiko overreliance dan kesalahpahaman pengemudi masih tinggi.
- Transparansi data masih menjadi isu yang perlu diperbaiki.