Sistem bagian pemantauan pengemudi (Driver Monitoring System/DMS) Tesla, khususnya dengan Model 3 fitur Autopilot dan juga Full Self-Driving (FSD), memiliki peran yang sangatlah penting dalam mencegah kecelakaan untuk dapat memastikan pengemudi tetap akan waspada dan juga siap mengambil alih kendali. Namun, efektivitas sistem ini masih menjadi perdebatan dan mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak. Berikut ulasan lengkap mengenai seberapa efektif metode pemantauan pengemudi Tesla dalam mencegah kecelakaan, berdasarkan berbagai sumber terbaru dan riset independen.
1. Fungsi Dasar Sistem Pemantauan Pengemudi Tesla

Tesla menggunakan sistem pemantauan berbasis sensor posisi tangan pada kemudi dan kamera kabin untuk memantau perhatian pengemudi saat menggunakan Autopilot atau FSD. Sistem ini memberikan peringatan jika pengemudi tidak memegang kemudi atau tampak tidak fokus, dengan tujuan agar pengemudi selalu siap mengambil alih kendali kendaraan.
Namun, metode utama tersebut yang digunakan Tesla selama ini adalah dengan memantau posisi tangan pengemudi, bukan secara pengamatan langsung terhadap melalui mata atau juga fokus pengemudi secara menyeluruh tersebut.
2. Kritik terhadap Sistem Pemantauan Posisi Tangan
Menurut penyelidikan NHTSA (National Highway Traffic Safety Administration) AS dan laporan kecelakaan, metode pemantauan posisi tangan ini dianggap kurang efektif. Banyak kasus kecelakaan terjadi meskipun pengemudi memegang kemudi seperti yang diminta Tesla, tetapi tidak benar-benar memperhatikan jalan. Hal ini menunjukkan bahwa sistem hanya memverifikasi kepatuhan fisik, bukan kewaspadaan mental.
NHTSA menyatakan bahwa “sangat mudah untuk memiliki tangan di kemudi dan benar-benar terlepas dari mengemudi,” sehingga sistem ini tidak cukup untuk memastikan pengemudi tetap waspada dan siap bereaksi.
3. Hasil Uji Independen: Kelemahan Sistem Pemantauan Tesla
The Dawn Project, lembaga independen yang menguji sistem pemantauan pengemudi, menemukan bahwa sistem Tesla sering gagal mendeteksi pengemudi yang terganggu atau tidak fokus dalam berbagai skenario, termasuk saat pengemudi melihat ponsel, mengantuk, memakai kacamata hitam, atau bahkan menutup mata dengan masker.
Dalam pengujian yang membandingkan Tesla dengan sistem pemantauan pengemudi dari GM (SuperCruise) dan Ford (BlueCruise), Tesla menunjukkan performa jauh lebih buruk. Sistem Tesla bukan hanya terlambat dalam memberikan peringatan tersebut, tetapi juga sering gagal dalam mendeteksi ketidakhadiran dalam perhatian pengemudi tersebut.
4. Dampak Kelemahan Sistem terhadap Keselamatan
Kelemahan sistem pemantauan ini berkontribusi pada sejumlah kecelakaan fatal. Contohnya, kecelakaan yang bernama Joshua Brown pada tahun 2016 yang telah disebabkan oleh ketidakhadiran dalam perhatian pengemudi saat menggunakan Autopilot tersebut. NTSB (National Transportation Safety Board) menyatakan bahwa pengemudi seharusnya bisa melihat truk selama beberapa detik sebelum tabrakan, namun tidak mengambil tindakan apa pun.
Sejak itu, NHTSA telah mewajibkan Tesla untuk dapat memasang sistem dengan pemantauan pengemudi, tetapi sistem tersebut yang diterapkan Tesla masih dinilai sangatlah kurang memadai.
5. Fitur Baru dan Upaya Perbaikan Tesla
Tesla telah memperkenalkan fitur baru seperti “Driver Drowsiness Warning” yang menggunakan kamera kabin untuk mendeteksi tanda-tanda kelelahan seperti frekuensi menguap dan kedipan mata, serta pola mengemudi yang tidak stabil. Fitur ini akan aktif saat mobil tersebut telah berjalan lebih dari 40 mph dan juga setelah 10 menit berkendara tersebut, dengan memberikan peringatan visual dan juga suara jika pengemudi tersebut terdeteksi telah mengantuk saat mengemudi.
Selain itu, Tesla terus mengupdate perangkat lunak sistem pemantauan untuk meningkatkan sensitivitas dan akurasi, termasuk memperbaiki celah seperti “loophole” penggunaan kacamata hitam yang sebelumnya mengganggu deteksi mata. Luck365
Namun, pembaruan ini masih terbatas oleh hardware kamera kabin yang harus memiliki pandangan jelas ke mata pengemudi dan kondisi pencahayaan yang memadai. Kayasushica
6. Keterbatasan Sistem dan Tantangan Teknis
- Pengaruh Pencahayaan dan Akses Kamera
Sistem pemantauan hanya efektif jika kamera kabin memiliki pandangan jelas ke mata pengemudi. Penggunaan kacamata hitam, topi, atau kondisi pencahayaan rendah dapat mengurangi efektivitas. - Sensitivitas Berlebihan
Beberapa pengguna mengeluhkan sistem yang terlalu sensitif, sering memberikan peringatan saat pengemudi hanya sesaat mengalihkan pandangan, sehingga mengganggu kenyamanan berkendara. - Perlunya Pengawasan Manusia
Tesla telah menegaskan bahwa Autopilot maupun juga FSD adalah sistem bantuan, bukan untuk pengganti pengemudi. Pengemudi akan harus tetap waspada dan juga mempersiapkan dalam mengambil alih kendali dari kapan saja dan dimana saja.
7. Perbandingan dengan Sistem Pemantauan Pengemudi Lain
Sistem pemantauan pengemudi dari produsen lain seperti GM dan Ford menggunakan kamera inframerah yang lebih canggih untuk memantau mata dan kepala pengemudi secara real-time, sehingga lebih efektif dalam mendeteksi ketidakhadiran perhatian.
Pengujian independen menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih andal dalam memastikan pengemudi tetap fokus, memberikan peringatan lebih cepat dan akurat dibanding Tesla.
8. Kesimpulan
- Sistem pemantauan pengemudi Tesla saat ini, yang terutama mengandalkan deteksi posisi tangan dan kamera kabin standar, kurang efektif dalam memastikan pengemudi benar-benar waspada.
- Banyak kecelakaan terjadi meskipun pengemudi secara fisik memegang kemudi, tetapi tidak memperhatikan jalan.
- Tesla sedang berupaya meningkatkan sistem ini dengan fitur baru dan pembaruan perangkat lunak, namun keterbatasan hardware dan kondisi lingkungan masih menjadi tantangan.
- Pengemudi harus tetap waspada dan tidak mengandalkan sepenuhnya pada sistem ini untuk keselamatan.
- Sistem pemantauan pengemudi dari produsen lain saat ini lebih unggul dalam hal akurasi dan keandalan.