Kenalan Sama VinFast VF3 – Mobil Listrik Kecil yang Bikin Heboh
Mobil listrik makin rame di Indonesia, ya? Nah, salah satu yang paling baru dan langsung jadi bahan omongan adalah VinFast VF3. Mobil mungil ini digadang-gadang jadi pesaing serius buat Wuling Air EV, yang udah duluan ngetop di jalanan kota. Tapi pertanyaannya: beneran lebih bagus? Atau cuma sekadar rame doang?
Artikel ini adalah review jujur dari tim Luck365 yang udah nyobain langsung VinFast VF3 di event Indonesia Mobility Show (IMS). Kita bahas dari sisi desain, fitur, kenyamanan, sampai tes drive-nya. Plus, kita bandingin juga sama rival utamanya: Wuling Air EV.
Jadi, buat lo yang lagi galau milih mobil listrik mungil, artikel ini bisa banget jadi bahan pertimbangan real!
Pertama Lihat VinFast VF3 – Imut Tapi Bikin Penasaran

Desain Luar: Kecil, Simpel, Tapi Enggak Murahan
Waktu pertama kali lihat VinFast VF3 di ajang pameran IMS (Indonesia Motor Show), kesan pertamanya: simpel tapi eye-catching. Bodi mobil ini kecil, cocok banget buat di perkotaan. Tapi walaupun ukurannya mini, desainnya enggak kelihatan murahan. Malah keliatan modern dan punya karakter sendiri.
“Modelnya kecil-kecil lucu. Simpel tapi punya aura mobil masa depan,” ujar salah satu pengunjung pameran.
Dari bagian depan, VF3 punya lampu utama halogen (belum LED), dan lampu sen serta lampu senja masih pakai bohlam biasa. Di bagian spion, masih manual alias harus ditekuk pake tangan (kayak mobil-mobil zaman dulu), tapi ya wajar sih buat segmen mobil hemat listrik gini.
Interiornya Gimana? Simpel Tapi Fungsional
Kabin yang Cukup Lega untuk Mobil Sekecil Ini
Masuk ke kabin VF3, kesan pertama adalah: minimalis tapi bersih. Dashboard-nya enggak neko-neko, serba simpel. Yang menarik, head unit-nya udah digital, semua kontrol ada di sana, termasuk buat AC, audio, dan lain-lain. Jadi walaupun tombol fisik minim, semuanya bisa dijangkau dari layar tengah.
Soal posisi duduk, ada plus minus. Jok depannya cukup nyaman dan empuk, tapi posisi duduknya rendah banget. Sayangnya, enggak bisa diatur tinggi-rendah, cuma maju-mundur doang. Buat yang badannya tinggi, mungkin bakal sedikit kagok awalnya.
“Posisi duduknya rendah banget, tapi masih nyaman. Mesti dibiasain sih, kayaknya,” komentar reviewer saat duduk di kabin VF3.
Ruang Belakang – Sempit Tapi Masih Fungsional
Nah ini dia yang penting buat mobil mungil: legroom belakang. Di VF3, ruang belakangnya agak sempit. Kalau jok depan ditarik mundur maksimal, kaki penumpang belakang udah mentok. Tapi buat anak kecil atau orang dewasa dengan tinggi standar, masih oke-oke aja lah buat short trip.
Yang menarik, kursi belakang enggak bisa dilipat separuh, jadi kalau mau lipat, harus dua-duanya langsung. Untungnya, udah ada mekanisme lipat otomatis pakai tombol, jadi enggak perlu ribet angkat bangku manual.
Spesifikasi Teknis VinFast VF3
Biar lebih jelas, kita masuk ke detail teknis mobil ini. Kita bandingin langsung sama Wuling Air EV juga ya, biar kelihatan bedanya:
Spesifikasi | VinFast VF3 | Wuling Air EV (Standard) |
---|---|---|
Motor Penggerak | Rear-Wheel Drive (RWD) | Rear-Wheel Drive (RWD) |
Kapasitas Baterai | Belum diumumkan resmi | 17,3 kWh |
Charging Port | CCS2 (Fast Charging) | AC Charging |
Ukuran Ban | 175/75 R16 | 145/70 R12 |
Ukuran Velg | 16 inci (kaleng) | 12 inci |
Kapasitas Penumpang | 4 orang | 4 orang |
Interior | Minimalis, digital | Minimalis, digital |
Fitur Safety | Masih terbatas | ABS, EBD, Dual Airbag |
“Secara teknis, VF3 terlihat punya ban dan ukuran velg lebih besar, artinya potensi handling lebih baik. Tapi fitur safety-nya masih belum diumumkan secara lengkap.”
Pengalaman Test Drive – Dari Luck365 Buat Lo Semua
Setir Ringan, Suspensi Empuk
Tim Luck365 udah langsung cobain a test drive bareng sales dari VinFast, reviewer langsung kasih feedback: setirnya ringan banget, bahkan lebih ringan dari ekspektasi. Buat manuver di jalan sempit, ini jadi nilai plus. Suspensinya juga cukup empuk buat ukuran city car listrik.
Begitu mobil jalan, ada sensasi unik dari “mode merayap”. Ini adalah fitur di mana mobil bisa bergerak pelan tanpa harus ngegas, mirip mobil bensin konvensional. Biasanya mobil listrik akan diam total kalau rem dilepas. Tapi VF3 ini beda – lepas rem, mobil langsung meluncur pelan.
“Enak nih, jadi enggak capek ngegas-ngegas pas macet. Mode merayap ini kayaknya bakal jadi favorit.”
Fitur Regenerative Braking – Tapi Belum Bisa Diatur Manual
Mobil listrik umumnya punya fitur regenerative braking, yaitu sistem di mana mobil ngerem otomatis saat pedal gas dilepas, dan energi pengereman itu diubah jadi listrik buat ngisi baterai.
Nah di VF3, fitur ini ada, tapi masih mode otomatis dan belum bisa diatur manual. Jadi kita belum bisa ngatur seberapa besar efek ngeremnya. Mungkin di versi produksi atau update software ke depan, bakal ada pilihannya.
Kekurangan yang Perlu Diperhatikan
Meski banyak kelebihan, bukan berarti VinFast VF3 tanpa cela. Beberapa hal yang jadi catatan:
- Spion belum elektrik, masih manual seperti mobil-mobil lama.
- Kursi enggak bisa atur tinggi, buat sebagian orang ini bisa jadi gangguan.
- Enggak ada kamera mundur – buat mobil zaman sekarang, ini agak minus.
- Fitur safety belum lengkap diumumkan.
Tapi wajar juga sih, karena ini masih unit CBU (Completely Built-Up) dari Vietnam, dan rencananya baru akan dirakit lokal di Subang mulai September 2025. Jadi kemungkinan fitur-fitur bakal nambah seiring waktu.
Warna-Warna Lucu, Tapi Harus Sabar
VinFast VF3 datang dengan beberapa pilihan warna yang cukup unik: merah, hijau, abu-abu, putih, dan kuning. Tapi ada catatan penting nih:
“Untuk warna-warna lucu seperti kuning dan hijau, baru akan tersedia sekitar bulan Juni 2025. Yang ready lebih cepat justru warna basic seperti hitam dan putih.”
Lebih Bagus dari Wuling Air EV?
Jawabannya: tergantung kebutuhan dan preferensi.
Kalau kamu nyari mobil yang:
- Lebih tinggi ground clearance-nya
- Ban dan velg lebih besar
- Punya mode merayap yang nyaman buat macet
- Desain yang lebih “SUV look”
👉 Maka VinFast VF3 bisa jadi pilihan menarik.
Tapi kalau kamu butuh mobil listrik:
- Dengan fitur lebih lengkap (safety, kamera mundur, dll)
- Posisi duduk lebih ergonomis
- Kursi belakang lebih lapang
- Sudah teruji di jalanan Indonesia
👉 Maka Wuling Air EV masih jadi pilihan yang solid.
Fitur dan Teknologi VinFast VF3 – Simpel Tapi Nggak Ketinggalan Zaman
Walaupun VinFast VF3 ini kecil dan terkesan minimalis, tapi soal fitur, dia punya beberapa kejutan yang bisa bikin kamu bilang, “eh, lumayan juga nih mobil!”
Head Unit Digital Serba Fungsi
Satu layar di tengah dashboard-nya udah bisa ngatur:
- Audio & konektivitas
- Pengaturan AC
- Mode berkendara
- Sistem informasi kendaraan
Desainnya bersih dan nggak ribet, cocok buat kamu yang suka tampilan modern. Tapi sayangnya belum support Apple CarPlay/Android Auto ya, setidaknya di unit demo ini.
Mode Berkendara – Normal & Mode Merayap
Salah satu fitur unik dan jarang ada di mobil listrik murah: mode merayap (creep mode). Jadi kalau kamu lepas pedal rem, mobil ini bakal jalan pelan kayak mobil bensin. Berguna banget buat:
- Macet-macetan di kota
- Start & stop pelan tanpa harus sering gas-rem
- Pemula yang baru belajar mobil listrik
“Mode merayap ini bikin nyetir di kemacetan jadi jauh lebih santai. Gak perlu injak gas terus-terusan,” ujar salah satu tester.
Rem Regeneratif – Tapi Belum Bisa Disesuaikan
Fitur regenerative braking di VF3 masih default alias belum bisa diatur seberapa kuat efek deselerasinya. Fitur ini sebenarnya udah umum di mobil listrik lain, tapi biasanya bisa disesuaikan intensitasnya (low, medium, high).
VinFast kayaknya masih menyederhanakan fiturnya biar pengguna baru nggak bingung. Tapi semoga ke depan bisa update software untuk fitur ini.
Keamanan & Kenyamanan: Masih Butuh Upgrade
Karena ini mobil CBU dan versi awal, fitur keselamatannya belum lengkap. Beberapa catatan:
❌ Belum ada airbag (di unit demo)
❌ Belum ada ABS atau EBD (informasi masih simpang siur)
❌ Spion belum elektrik
❌ Belum ada kamera parkir
Tapi, posisi setir nyaman, visibilitas luas, dan rem terasa responsif. Jadi dari sisi feeling berkendara, mobil ini cukup menyenangkan.
Head-to-Head: VinFast VF3 vs Wuling Air EV
Nah sekarang kita masuk ke bagian yang paling ditunggu-tunggu: adu langsung antara VinFast VF3 vs Wuling Air EV!
Biar lebih enak dibaca, kita rangkum dalam tabel:
Fitur Utama | VinFast VF3 | Wuling Air EV Standard |
---|---|---|
Tipe Penggerak | Rear-Wheel Drive (RWD) | Rear-Wheel Drive (RWD) |
Velg & Ban | R16 – 175/75 (lebih besar) | R12 – 145/70 (kecil, city only) |
Ground Clearance | Lebih tinggi | Lebih pendek |
Kamera Mundur | ❌ Belum ada | ✅ Ada |
Airbag & Safety | ❌ Belum diumumkan (CBU) | ✅ Dual Airbag, ABS, EBD |
Spion | Manual | Elektrik |
Mode Merayap | ✅ Ada | ❌ Nggak ada |
Kapasitas Baterai | Belum diumumkan | 17,3 kWh |
Jarak Tempuh | Belum diumumkan (estimasi 150-200 km) | 200 km (versi Long Range) |
Charging Port | CCS2 (Fast Charging Ready) | AC Charging Only |
Desain & Tampilan | SUV look, lebih tinggi | Urban city car, desain imut |
“Wuling unggul di fitur safety, VinFast unggul di desain dan kenyamanan berkendara,” kata reviewer netral.
Mana yang Lebih Layak Dibeli? VinFast VF3 atau Wuling Air EV?
Sekarang, mari kita bantu kamu jawab pertanyaan besar:
“Kalau punya budget Rp 250-300 jutaan, pilih VinFast VF3 atau Wuling Air EV?”
Pilih VinFast VF3 Kalau Kamu:
- Lebih suka desain SUV look ketimbang city car.
- Butuh mobil mungil tapi nyaman buat jalan jelek (ban besar & ground clearance tinggi).
- Sering macet-macetan dan pengen fitur “mode merayap”.
- Siap nunggu update pabrik di Subang (karena ini masih unit CBU).
Pilih Wuling Air EV Kalau Kamu:
- Butuh mobil yang sudah terbukti nyaman dan aman di jalanan kota.
- Fitur safety adalah prioritas utama (airbag, ABS, kamera).
- Butuh ketersediaan unit cepat dan jaringan aftersales luas.
- Lebih suka desain imut dan fungsional buat dalam kota.
Simulasi Pemakaian Harian – Efisien Nggak Sih?
Buat kamu yang pengen hitung-hitungan, mari kita lihat simulasi penggunaan harian mobil listrik, baik VF3 atau Air EV.
Misalnya kamu pakai mobil ini:
- Jarak tempuh harian: 30–50 km
- Biaya listrik per kWh: Rp 1.500
- Konsumsi listrik mobil: 10 kWh / 100 km
Maka biaya listrik per hari hanya:
50 km = 5 kWh = Rp 7.500 aja!
(dibanding isi bensin Rp 50.000+ untuk jarak sama)
Kalau dihitung sebulan?
Rp 7.500 x 30 = Rp 225.000 / bulan doang. Gila hematnya sih!
Kapan VinFast VF3 Dijual Resmi di Indonesia?
Berdasarkan info langsung dari sales, ini timeline yang bisa kamu catat:
📌 April 2025
Warna basic (hitam, putih, abu) mulai ready stock
📌 Juni 2025
Warna-warni seru seperti kuning dan hijau mulai tersedia
📌 September 2025
Pabrik lokal di Subang mulai produksi. Harga mungkin jadi lebih murah karena udah CKD
“Begitu pabrik VinFast di Subang beroperasi, harga bisa lebih kompetitif karena enggak kena biaya impor dan logistik luar negeri,” kata sales VinFast.
“VinFast VF3 bukan sekadar mobil kecil lucu. Dia bisa jadi game changer, apalagi kalau pabrik lokal udah jalan dan fitur-fitur ditambahin. Tapi buat sekarang, Wuling masih unggul di fitur dan pengalaman pemakaian.”
Leave a Reply